Akhir Tahun Istana Kepresidenan Tengah Galau? Ada apa?

Istana Kepresidenan Tengah Galau?
Sabtu, 31 Desember 2011 | 07:02 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Di penghujung 2012, Istana Kepresidenan memberi sinyal tengah mengalami kegalauan yang tinggi. Ini bisa dimaklumi, persoalan kebangsaan dan kenegaraan justru menumpuk di sisa akhir tahun ini. Sebagai konsekwensi sistem presidensial, Presiden SBY pun yang jadi sasarannya.

Tak ada petir dan hujan, Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) Dipo Alam menyoroti kinerja para menteri di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Ini terkait dengan pemberitaan miring tentang presiden.

"Ketika presidennya sekarang beritanya dimiringkan, ia tidak bersedia meluruskan berita itu. Jadi menteri mau, tapi dalam kebersamaan kabinet ini, ketika ada berita-berita yang miring, ia enggan meluruskan," kata Dipo Alam di Sekretariat Negara (Setneg), Kamis (29/12/2011).

Pernyataan Dipo Alam ini sejatinya merupakan refleksi atas situasi mutakhir yang terjadi di pemerintahan. Setidaknya beberapa isu krusial kini menerjang pemerintahan SBY. Seperti hasil audit forensik BPK yang tetap mengaitkan dengan lingkar dalam Istana seperti aliran dana dari SS anak dari BS (ex. pemilik pabrik rokok 234 di Surabaya) dan SL ke PT MNP (perusahaan penerbit media) sebesar Rp100,95 miliar.

Selain itu audit forensik BPK itu juga menyebutkan terdapat transaksi valas fiktif yang diterima HEW masing-masing pada 25 Januari 2007 berjumlah US$45,000, 30 Juli 2007 berjumlah US$35,000, dan 22 November 2007 berjumlah US$45,000. Totalnya mencapai US$125,000.

Persoalan krusial lainnya yang belakangan muncul di publik terkait kasus Mesuji di Lampung dan Sumatera Selatan, kasus bentrok Bima yang menewaskan dua orang, serta peristiwa di GKI Yasmin Bogor yang dalam perayaan Natal lalu masih menyisakan masalah.

Sekjen DPP PPP Muhammad Romahurmuziy menilai pernyataan Dipo Alam cenderung berlebihan dan menunjukkan komunikasi Istana yang intimidatif. "Pernyataan tersebut menunjukkan kegalauan Istana yang berlebihan," ucapnya kepada INILAH.COM di Jakarta, Jumat (30/12/2011).

Romi menyebutkan pernyataan Menseskab tersebut justru menunjukkan kepada publik kebuntuan komunikasi baik di pemerintahan dan Polri. Oleh karenanya, sebaiknya Istana melakukan komunikasi yang produktif dengan para menteri dan partai koalisi. "Seharusnya memanfaatkan para menteri dari partai dan fraksi di DPR," imbuhnya.

Terkait isu yang belakangan mencuat, Romi mengatakan isu tersebut terkait dengan Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan. Bagi dia, tidak elok jika kementerian lainnya turut mengomentari persoalan yang bukan bidangnya.

Entahlah, apa yang membuat Istana galau atas pemberitaan miring yang ditujukan kepada Presiden SBY. Bagaimanapun, sistem presidensial meniscayakan tampuk kekuasaan berada penuh di tangan Presiden.

Konsekuensinya, persoalan yang muncul di dalam pemerintahan juga ditanggung Presiden. Jika ada masalah, tinggal presiden memanage di internal pemerintahan. Yang menjadi pertanyaan, apa yang membuat Istana galau?
http://nasional.inilah.com/read/deta...n-tengah-galau

Menteri Bungkam Soal Rapat di Bogor, Ada Apa?
Jumat, 23 Desember 2011 | 19:53 WIB

INILAH.COM, Bogor - Selama sehari, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama para menteri berkumpul di Istana Bogor untuk retreat evaluasi akhir tahun. Namun aneh, hasil pertemuan tersebut seakan jadi misteri, karena semua menteri yang ditanya wartawan bungkam mengenai apa isi pembicaraan.

Sebagaimana diberitakan, bahwa Kepala Negara memulai retreat rapat evaluasi akhir tahun di Istana Bogor sekira pukul 09.00 wib dan berakhir pukul 18.00 WIB.

Menteri yang ditanya wartawan mencoba mengalihkan pembicaraan. Menteri Perindustrian MS Hidayat misalnya, mengaku tak mendengarkan apa yang disampaikan SBY. "Saya lupa, saya tidur di dalam," katanya sambil tersenyum, di Istana Bogor, Jumat (23/12/2011).

Menkopolhukam Djoko Suyanto yang biasanya secara terbuka menyampaikan hasil pertemuan kepada wartawan juga demikian. Ia langsung berlalu saat ditemui wartawan di ruang Induk Garuda Istana Bogor. Begitupun, Mensesneg Sudi Silalahi. "Tanya saja sama yang biasa ngomong," ucapnya sambil berlalu
http://nasional.inilah.com/read/deta...-bogor-ada-apa

----------------

Pak SBY itu menurut saya, terlalu banyak mau merangkul orang, siapa saja, bahkan calon-calon 'brutus-brutus' saja dia rekrut juga, bahkan di ring-1 Istana saja pasti ada (apalagi yang di kabinet KIB II akibat sistem kabinet pelangi itu). Seharusnya, orang di ring-1 itu cukup 2-3 orang saja, tapi memang sangat loyal (bahkan rela mati bersama), smart, dan pandangannya bijak karena kenegarawanannya, serta 'vested interest'nya pada kekuasaan tidak terlalu menonjol.

marvell707 31 Dec, 2011

Mr. X 31 Dec, 2011
-
Source: http://ideguenews.blogspot.com/2011/12/akhir-tahun-istana-kepresidenan-tengah.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com


lintasberita
Jangan Lupa di Share yaaa... !!!! Klik tombol dibawah ini

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 komentar:

Posting Komentar